Jenis-Jenis Akun Kas
Menurut Rizal Effendi (2013), pengertian kas merupakan segala sesuatu (baik yg berbentuk uang atau bukan) yg bisa dipakai menjadi indera pembayaran atau indera pelunasan kewajiban.
kas pada pada perusahaan bisa dibagi sebagai beberapa bagian sinkron menggunakan peruntukannya. Kas dalam perusahaan bisa dibagi sebagai beberapa bagian sinkron menggunakan peruntukannya. Adapun beberapa jenis kas dalam perusahaan merupakan menjadi berikut;
1. Petty Cash (Kas Kecil)
Petty Cash merupakan kas pada bentuk uang tunai yg disiapkan sang perusahaan buat membayar banyak sekali pengeluaran yg nilainya relatif mini dan nir irit jika pembayarannya menggunakan Cek
Pada pencatatan arus kas mini , perusahaan umumnya memakai 2 metode pencatatan yaitu metode sistem dana permanen dan metode sistem dana berubah-ubah
Jenis uang kas ini dicadangkan untuk pengeluaran seperti operasi sehari-hari perusahaan
Contoh penggunaan kas kecil yang dikeluarkan antara lain biaya perjalanan, pengeluaran minimum dan makan, transportasi, biaya internet, hiburan, dan perlengkapan kantor seperti alat tulis. Ada beberapa cara untuk mencatat kas kecil atau petty cash, yaitu:
- Metode imprest (metode dana tetap), jumlahnya tetap setiap kali diisi atau jumlah kecil uang tunai yang dikembalikan akan sama dengan jumlah nominal yang dikeluarkan
- Metode Fluktuasi, jumlahnya berubah seiring dengan pengeluaran dan penambahan kas kecil
Tujuan dibentuknya kas kecil adalah:
- Untuk menghindari penggunaan metode pembayaran yang tidak ekonomis dan tidak realistis, maka kas kecil harus digunakan agar lebih praktis bagi perkembangan perusahaan
- Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan operasi dipercepat dan mendadak
- Jika pembayaran dengan cek tidak tersedia, harap memberikan bantuan secara langsung
- Membantu karyawan untuk memberikan layanan dengan kualitas terbaik kepada pelanggan
- Bayar harga rendah
2. Cash In Bank (Kas di Bank)
Kas pada Bank merupakan uang yang disimpan saing perusahaan di rekening bank eksklusif yg jumlahnya relatif akbar dan membutuhkan keamanan yg lebih baik. Dalam hal ini, kas pada bank selalu herbi rekening koran perusahaan bank tersebut
Contoh pengeluaran yang diperlukan untuk menggunakan kas dalam jumlah besar, seperti pembelian aset, pembayaran sewa, pembayaran hutang, dan pengeluaran lainnya. Tujuan pembentukan kas besar adalah sebagai berikut:
- Untuk dana pembayaran langsung atau tidak langsung dalam jumlah besar, dapat digunakan cek
- Jika biayanya relatif besar, membuat kegiatan usaha perusahaan lebih cepat
- Hindari proses pembayaran yang tidak realistis
- Sebagai alat pembayaran uang dalam jumlah besar
3. Cash Equivalents
Cash equivalents disebut sebagai setara kas, mengacu pada aset perusahaan yang dimiliki kurang dari 3 bulan. Setara kas tersebut akan berguna dalam kondisi ekonomi moneter yang tidak stabil, contoh setara kas adalah SUN atau surat berharga pemerintah dan surat utang negara
4. Restricted Cash
Restricted Cash atau kas yang dibatasi penggunaannya adalah kas yang sengaja disisihkan untuk kewajiban masa depan yang signifikan
5. Bank Overdrafts
Bank overdrafts adalah perusahaan yang menerbitkan cek dengan nilai lebih besar dari saldo bank
Perbedaan Akun Kas Kecil dan Akun Kas Besar
Akun kas tidak diragukan lagi adalah akun yang paling sering Anda temui saat menyusun laporan keuangan, karena setiap transaksi pasti akan melibatkan penggunaan uang tunai, kertas, logam atau bentuk lainnya, tetapi Anda dapat mengetahui bahwa akun kas itu sendiri dibagi menjadi dua kategori
akun kas dibagi menjadi dua jenis, kas kecil dan kas majemuk. Bisa jadi sebuah ide yang baru bagi Anda menimbulkan berbagai pertanyaan di otak Anda, seperti apa perbedaan dari kedua ide tersebut? Bagaimana misalnya?
Untungnya dengan mengunjungi Gramedia ini anda akan mendapatkan jawabannya karena pada ulasan berikut ini akan dibahas perbedaan antara akun kas kecil dan akun kas besar beserta contohnya.
Kas Kecil
Kas kecil atau petty cash adalah jenis kas atau dana yang disiapkan untuk pengeluaran saat ini atau kegiatan operasi bisnis dalam jumlah nominal yang relatif kecil.
Contoh pengeluaran yang menggunakan kas kecil, seperti:
- Biaya transportasi
- Biaya perjalanan
- Biaya makan dan minuman
- Pembelian ATK atau perlengkapan kantor
- Biaya hiburan
- Biaya internet
Pembentukan kas kecil ini memiliki beberapa tujuan antara lain:
- Mempercepat kegiatan operasional bisnis yang sifatnya mendadak.
- Kas kecil bisa digunakan untuk menghindari metode pembayaran yang dianggap tidak ekonomis dan tidak praktis terhadap perkembangan perusahaan.
- Membantu para staf dan karyawan dalam memberikan kualitas pelayanan yang maksimal kepada para pelanggan.
- Bisa digunakan sebagai talangan dana atau dana langsung jika pembayaran tidak bisa dilakukan melalui cek.
- Membayar pengeluaran yang memerlukan pengeluaran sedikit.
Kas Besar
Kas besar atau cash in bank adalah jenis kas atau dana yang disiapkan untuk pengeluaran atau kegiatan sesekali yang membutuhkan jumlah nominal yang lebih tinggi.
Contoh pengeluaran yang menggunakan kas besar:
- Biaya sewa tempat
- Pembelian aset
- Akuisisi
- Pembayaran hutang
- Dan biaya lainnya membutuhkan jumlah di atas Rp 1.000.000.
Tujuan membangun arus kas yang substansial adalah sebagai berikut:
Percepatan operasi bisnis membutuhkan biaya yang relatif lebih besar. Uang tunai dalam jumlah besar digunakan untuk menghindari metode pembayaran yang dianggap tidak ekonomis dan tidak praktis untuk bisnis.
Dapat digunakan sebagai dana langsung atau tidak langsung untuk pembayaran besar dan dapat menggunakan cek. Membayar pengeluaran dengan jumlah nominal yang lebih tinggi.
Sistem Penerimaan Kas
Sistem akuntansi penerimaan kas adalah pencatatan yang dibuat untuk melakukan kegiatan pengumpulan dana dari penjualan tunai atau piutang yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan perusahaan secara umum.
Sistem akuntansi penerimaan kas adalah proses dimana arus kas yang terjadi di perusahaan berjalan terus menerus sepanjang siklus hidup perusahaan yang terlibat. Arus kas meliputi arus kas masuk dan arus kas keluar.