materi berikutnya 1
Pernah tidak kamu bertanya, uang yang ada di laci kasir, saldo di rekening bank, sampai uang tunai yang disimpan di dompet usaha, semuanya termasuk “kas” atau bukan?
Nah, dalam dunia bisnis, istilah kas bukan cuma sekadar uang tunai, tapi juga mencakup semua bentuk aset yang bisa langsung dipakai buat transaksi.
Biar tidak salah paham, yuk pelajari lebih dalam tentang apa itu kas, jenis-jenisnya, fungsinya dalam operasional bisnis, sampai dari mana saja sumber penerimaannya. Simak selengkapnya di bawah!
Apa Itu Kas?
Kas adalah bentuk uang serta media yang digunakan untuk menyimpan, membayar, maupun menerima uang. Dalam konteks akuntansi, kas mencakup segala alat pembayaran yang dapat diterima oleh bank untuk disimpan.
Beberapa contohnya meliputi:
- Uang tunai berupa uang kertas dan uang logam
- Dana yang tersimpan di bank dan dapat digunakan sewaktu-waktu, seperti tabungan, kartu kredit, dan rekening giro
- Instrumen pembayaran lain seperti bilyet giro dan cek yang dapat diterima oleh pihak penerima.
Untuk mengelola kas dengan rapi dan akurat, pencatatan yang jelas sangatlah penting, terutama jika perusahaan memiliki banyak sumber penerimaan maupun pengeluaran kas.
Agar pencatatan kas dan arus keuangan bisnismu lebih tertata, kamu bisa memanfaatkan fitur laporan keuangan otomatis dari Paper.id.
Dengan menggunakan platform invoicing dan payment ini, membantumu menyusun laporan kas harian, bulanan, hingga tahunan secara praktis dan akurat, lengkap dengan pencatatan transaksi yang bisa dipantau kapan saja.
Jadi, kamu tidak perlu repot menghitung secara manual dan bisa fokus mengembangkan bisnis! Yuk, gunakan Paper.id sekarang dengan klik di bawah!
Jenis-Jenis Kas
Dalam praktiknya, kas perusahaan dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya. Berikut beberapa jenis kas yang umum digunakan:
1. Kas kecil (petty cash)
Kas kecil adalah dana tunai yang disediakan khusus oleh perusahaan untuk membiayai kebutuhan operasional yang nilainya relatif kecil. Biasanya, pengeluaran ini bersifat mendadak dan terjadi di lingkungan internal, sehingga pencatatannya pun dilakukan dalam akun tersendiri bernama dana kas kecil.
Tujuan utama dari kas kecil adalah untuk memudahkan pembayaran pengeluaran kecil tanpa harus melalui prosedur pembayaran yang lebih kompleks.
2. Kas bank (cash in bank)
Kas bank merupakan dana kas milik perusahaan yang disimpan di bank dalam bentuk bilyet giro. Jenis kas ini umumnya memiliki nominal yang lebih besar dan membutuhkan pengamanan yang lebih tinggi.
Dana kas ini digunakan untuk mendukung aktivitas operasional perusahaan, terutama untuk transaksi bisnis dengan nilai cukup besar. Pembayarannya biasanya dilakukan menggunakan cek atau metode perbankan lainnya.
Fungsi Kas dalam Bisnis dan Keuangan
Kas memiliki peran yang sangat penting dalam kelancaran operasional sebuah bisnis. Beberapa fungsi utama kas antara lain:
1. Sebagai alat pembayaran
Kas digunakan untuk membayar berbagai kewajiban, baik itu pembelian barang, pembayaran utang, maupun biaya operasional sehari-hari. Fungsi ini menjadikan kas sebagai sarana utama dalam transaksi.
2. Sebagai alat penerimaan
Selain untuk pembayaran, kas juga berfungsi sebagai tempat penerimaan dana, baik dari hasil penjualan, pendapatan jasa, atau penerimaan lainnya. Dengan adanya kas, semua penerimaan tersebut dapat dicatat dan dikelola dengan baik.
3. Sebagai alat pengukur likuiditas
Kas mencerminkan tingkat likuiditas sebuah entitas. Semakin besar jumlah kas yang tersedia, semakin tinggi kemampuan entitas tersebut untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
4. Sebagai dasar pengambilan keputusan keuangan
Jumlah kas yang dimiliki sering kali menjadi pertimbangan dalam menentukan langkah bisnis berikutnya, seperti investasi, ekspansi usaha, atau pembayaran dividen.
5. Sebagai pengendali arus kas masuk dan keluar
Dengan pencatatan kas yang baik, perusahaan atau individu dapat memantau aliran dana yang masuk dan keluar sehingga sangat membantu dalam menjaga kestabilan keuangan serta mencegah kekurangan dana secara tiba-tiba.
materi berikutnya :2
Sumber Penerimaan Kas
Kas yang dimiliki perusahaan tidak hanya berasal dari satu jenis transaksi, melainkan dari berbagai aktivitas usaha dan keuangan. Beberapa sumber penerimaan kas antara lain:
1. Penjualan aset jangka panjang
Perusahaan bisa memperoleh kas dari hasil penjualan aset tetap seperti bangunan, kendaraan, atau mesin produksi yang sudah tidak digunakan.
2. Penambahan modal oleh pemilik atau emisi saham
Ketika pemilik perusahaan menyuntikkan modal tambahan atau perusahaan menerbitkan saham baru, kas perusahaan akan bertambah dari hasil kegiatan tersebut.
3. Penerbitan surat utang
Penerimaan kas juga bisa berasal dari pengeluaran surat utang, baik utang jangka pendek seperti wesel maupun utang jangka panjang seperti obligasi atau hipotek. Tambahan utang ini biasanya diiringi dengan masuknya dana segar ke kas perusahaan.
4. Penjualan aktiva lancar selain kas
Jika perusahaan menjual aktiva lancar seperti persediaan atau piutang dan mendapatkan pembayaran tunai, hal ini juga menambah saldo kas.
5. Pendapatan dari investasi atau sumber lain
Kas dapat diterima dari hasil investasi, seperti sewa properti, bunga simpanan, dividen saham yang dimiliki, serta dari sumbangan atau hadiah yang diterima.
6. Pengembalian pajak
Jika perusahaan mengalami kelebihan bayar pajak di periode sebelumnya, maka pengembalian dana dari otoritas pajak juga menjadi salah satu sumber penerimaan kas.
Pengeluaran Kas
Selain penerimaan, penting juga memahami transaksi apa saja yang menyebabkan kas keluar dari perusahaan. Beberapa bentuk pengeluaran kas meliputi:
1. Pembelian instrumen investasi
Ketika perusahaan membeli saham atau obligasi dari entitas lain, hal ini menyebabkan pengurangan kas.
2. Penarikan saham atau pengambilan dana oleh pemilik
Pemilik usaha bisa menarik kembali saham yang telah beredar atau mengambil dana dari perusahaan, sehingga kas akan berkurang.
3. Pelunasan utang
Pembayaran angsuran atas utang jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk bunga, akan mengurangi saldo kas yang dimiliki.
4. Pembelian barang secara tunai
Transaksi pembelian barang dagangan, perlengkapan kantor, atau bahan baku secara langsung menggunakan uang tunai juga termasuk dalam pengeluaran kas.
5. Pembayaran kewajiban rutin
Pengeluaran kas juga terjadi ketika perusahaan membayar dividen, pajak, sewa, serta denda. Semua kewajiban ini harus dibayarkan tepat waktu untuk menjaga kelancaran operasional dan reputasi perusahaan.
materi berikutnya 3
Mengenal Uang dengan Lebih Dekat !
Angeline Marzella
Kamis, 10 Oktober 2024 | 122898 kali
Uang adalah alat tukar yang diterima secara umum untuk membeli barang dan jasa, serta untuk melunasi hutang. Fungsi utama uang adalah sebagai alat tukar, satuan hitung, dan penyimpan nilai. Uang memiliki peran penting dalam perekonomian modern, memungkinkan pertukaran yang lebih efisien dari pada barter. Selain itu, uang memudahkan pencatatan dan perbandingan nilai barang dan jasa serta memungkinkan individu menyimpan kekayaan dalam bentuk yang mudah digunakan. Sebelum uang digunakan, masyarakat melakukan transaksi melalui sistem barter, yaitu pertukaran barang atau jasa secara langsung. Namun, barter memiliki banyak keterbatasan, terutama dalam menentukan nilai barang yang ditukar dan kesulitan menemukan pihak yang sama-sama membutuhkan barang yang dimiliki oleh masing-masing. Oleh karena itu, lahir kebutuhan akan alat tukar yang lebih praktis, yang akhirnya mengarah pada penggunaaan uang. Pada awalnya, benda-benda yang memiliki nilai intrinsik seperti emas, perak, dan tembaga digunakan sebagai uang. Kemudian, uang logam tersebut berkembang menjadi uang kertas sebagai bukti kepemilikan terhadap cadangan logam mulia. Dalam perkembangannya, saat ini uang kertas dan uang elektronik menjadi bentuk uang yang paling umum digunakan di seluruh dunia.
Fungsi Utama
- Alat tukar : Uang digunakan untuk mempermudah proses pertukaran barang dan jasa. Dengan adanya uang, transaksi dapat dilakukan lebih cepat dan efisien karena menghilangkan kebutuhan yang menemukan pihak yang saling membutuhkan barang yang sama
- Satuan Hitung : Uang memberikan ukuran yang pasti untuk nilai barang dan jasa. Ini memungkinkan perbandingan yang lebih mudah antara harga barang yang berbeda dan membantu dalam pengembalian keputusan ekonomi
- Penyimpan Nilai : Uang memungkinkan individu atau perusahaan untuk menyimpan kekayaan dalam bentuk yang mudah diakses dan digunakan kapan saja dimasa depan.
- Alat Pembayaran Utang : Uang juga digunakan untuk melunasi utang atau kewajiban finansial lainnya.
Jenis Uang
- 1. Uang Kartal : Ini adalah uang fisik dalam bentuk koin dan uang kertas yang digunakna dalam transaksi sehari-hari. Contohnya adalah rupiah, dolar, euro, dan mata uang negara lainnya.
- 2. Uang Giral : Uang giral adalah uang yang disimpan di bank dan dapat digunakan melalui alat pembayaran seperti cek, giro, atau transfer elektronik.
- 3.Uang Elektronik : Uang elektronik adalah bentuk uang digital yang disimpan di perangkat elektronik seperti kartu prabayar, dompet digital, atau aplikasi pembayaran digital.
·
Nilai Uang
Nilai uang dapat dibedakan menjadi dua:
- Nilai Nominal : Ini adalah nilai yang tertera pada uang tersebut, misalnya Rp 100.000
- Nilai Interinsik : Nilai interinsik adalah nilai bahan pembuat uang tersebut. Pada uang modern, nilai interinsik biasanya lebih rendah dari pada nilai nominal, terutama untuk uang kertas.
Uang merupakan elemen vital dalam ekonomi modern yang memungkinkan aktivitas ekonomi berjalan dengan lancar. Dengan berfungsi sebagai alat tukar, satuan hitung, penyimpan nilai, dan alat pembayaran hutang, uang memudahkan interaksi ekonomi antar individu maupun antar bisnis. Selain itu, perkembangan teknologi telah mengubah bentuk dan cara penggunaan uang, dengan uang elektronik menjadi semakin dominan dalam transaksi sehari-hari.
